Catatan yang Menginspirasi
Oleh: Ali Rif'an*
Harian Koran Jakarta
Rabu, 23 Februari 2011

Judul : Notes From Qatar: Positive, Persistence, and Pray
Penulis : Muhammad Assad
Penerbit : Elex Media Komputindo (Kelompok Gramedia)
Tahun : I, Januari 2011
Tebal : xiv +312 halaman
Harga : Rp62.800
Salah satu faktor kesuksesan adalah mau mengambil pelajaran berharga (lesson learned) dari orang lain. Kisah-kisah sukses orang lain akan menjadi motivasi sekaligus amunisi bagi kita untuk bergerak maju dan berkembang, menyusuri arah retak tangan masa depan. Kisah tersebut tentu akan kita jumpai dalam Notes From Qatar: Positive, Persistence, and Pray.
Sebagaimana dikatakan Prof Dr Din Syamsuddin, buku ini penting untuk dijadikan inspirasi guna meraih kesuksesan, khususnya oleh genersi muda bangsa Indonesia. Buku ini menceritakan perjalanan Muhammad Assad, anak muda berusia 23 tahun yang mendapatkan beasiswa S1 di Petronas University of Technology, Malaysia. Assad bisa dibilang sebagai anak muda yang selalu beruntung. Betapa tidak. Setelah lulus dari negara Jiran, ia segera angkat koper menuju Qatar Faculty of Islamic Studies, melanjutkan S2 di bidang islamic fi nance (ekonomi syariah). Assad mendapat beasiswa dari Qatar Foundation di Doda, Qatar.
Melalui catatan pribadinya ini, Assad ingin berbagi kepada khalayak muda Indonesia tentang sebuah mimpi dan cita-cita. Bagi Assad, mimpi dan cita-cita itu harus dibela dan diperjuangkan. Seperti pemuda lainnya, Assad memang terlihat agak “narsis“ sekaligus “lebay”. Misalnya ingin jadi orang kaya, populer, berprestasi, banyak teman, selalu ingin di depan, dan sebagainya. Meksi demikian, ia begitu piawai menggali hikmah dari tiap jengkal perjalanan hidupnya. Ia mampu membagi pengalaman barunya dengan mengaitkan ajaran Islam.
Salah satu kisah menggelitik yang dituturkan adalah ihwal dahsyatnya sedekah (hal 20). Berbicara sedekah, Assad selalu mengaitkannya dengan QS Surah An’am ayat 60. Substansi ayat ini menjelaskan tentang orang yang bersedekah akan mendapatkan balasan 10 kali lebih. Keyakinan ini senantiasa Assad praktikkan dalam kehidupan sehari-sehari.
Buku ini sangat inspiratif! Assad mampu bertutur dengan sangat mengalir dan sesuai dengan selera anak muda. Hampir di setiap bagian penulis mengutip ayat Al-Qur’an dan Hadis. Yang menarik, kutipan tersebut disuguhkan dengan gaya khas anak muda, jadi terkesan tidak menggurui.
Jika dicerna lebih mendalam, Assad dalam buku ini ingin mangajak segenap generasi muda Indonesia supaya tidak takut mengejar cita-cita. Ajakan Assad ini barangkali akan segera mengingatkan kita pada buku apik berjudul Young on Top: 30 Rahasia Sukses di Usia Muda besutan Billy Boen. Secara substansi, kedua buku ini memiliki kesamaan, yakni samasama menyemarakkan pentingnya sukses di usia muda dengan tiga jurus utama.
Pertama, membangun motivasi, keyakinan, dan optimisme dalam menjalani hidup. Kedua, senantiasa mengembangkan diri untuk menguasai secara detail bidang pekerjaan yang digeluti dan memiliki spesifi kasi dalam mendalami bidang tertentu. Ketiga, bersikap tidak mau berpuas diri dalam menggali ilmu pengetahuan dan informasi, selalu mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuan, serta tetap rendah hati dan bijaksana.
*) Peresensi adalah Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat, dan Peneliti The Dewantara Institute, Jakarta.
(Rubah pola pikir, redam ego dalam diri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalin komentar :D